Mitos vs Fakta: Menyingkap Kepercayaan Keliru Tentang Kanker Payudara

 
Menyingkap Kepercayaan Keliru Tentang Kanker Payudara

Kanker payudara banyak sekali mitos-mitos yang mengelilinginya yang membuat orang bisa jadi salah paham mengenai kanker payudara, bahkan menjadi takut tanpa alasan yang jelas. Informasi yang tidak akurat ini bisa menyebabkan kecemasan berlebihan atau justru mengabaikan risiko yang sebenarnya. Penting untuk membedakan antara mitos dan fakta agar bisa mengambil langkah pencegahan atau penanganan yang tepat.


Dikutip dari https://www.whatsmyasbestosclaimworth.com yang menjelaskan tentang penyebab kanker payudara. Website ini menjelaskan yaitu perkembangan penyakit disebabkan oleh gaya hidup yang salah dan faktor keturunan atau genetik. Salah satu gaya hidup adalah kecenderungan untuk merokok, minuman yang memabukkan, dan membuang kelebihan makanan yang tidak menguntungkan seperti makanan yang tidak sehat atau makanan dengan lemak jenuh yang tinggi.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum pada wanita di seluruh dunia. Dengan informasi yang tepat, risiko dapat dipahami dan dikelola dengan lebih baik. Berikut ini ada beberapa mitos populer tentang kanker payudara yang sering terdengar, disertai fakta sebenarnya berdasarkan penelitian dan pandangan para ahli. Nah, apa saja itu mari disimak


1. Mitos: Kanker Payudara Hanya Terjadi pada Wanita

Fakta: Kanker payudara memang lebih umum terjadi pada wanita, tetapi pria juga bisa mengalaminya. Menurut American Cancer Society, sekitar 1% kasus kanker payudara terjadi pada pria. Hal ini karena pria juga memiliki jaringan payudara, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan wanita.


Deteksi dini memang penting dilakukan baik pada pria maupun wanita. Jika ada perubahan seperti benjolan atau rasa tidak nyaman di area dada, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.


2. Mitos: Memakai Bra Ketat Menyebabkan Kanker Payudara

Fakta: Bra ketat sering kali dituding sebagai penyebab kanker payudara karena dianggap menghambat aliran getah bening di sekitar payudara. Namun, National Cancer Institute menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.


Pilihan bra, baik yang ketat maupun longgar, tidak memengaruhi risiko terkena kanker payudara. Risiko lebih terkait dengan faktor genetik, pola makan, dan gaya hidup seseorang.


3. Mitos: Kanker Payudara Selalu Ditandai dengan Benjolan

Fakta: Benjolan memang menjadi salah satu tanda kanker payudara, tetapi tidak selalu benjolan merupakan kanker payudara. Menurut Breast Cancer Foundation, kanker payudara juga bisa menunjukkan gejala lain, seperti perubahan pada kulit payudara, keluarnya cairan dari puting, atau perubahan bentuk dan ukuran payudara.

Oleh karena itu penting untuk mengenali berbagai tanda dan melakukan pemeriksaan rutin, seperti mammogram, untuk mendeteksi kanker bahkan sebelum gejala muncul.


4. Mitos: Menggunakan Deodoran Menyebabkan Kanker Payudara

Fakta: Banyak orang percaya bahwa bahan kimia dalam deodoran, terutama yang mengandung aluminium, dapat menyebabkan kanker payudara. Namun, National Cancer Institute menegaskan bahwa penelitian sejauh ini tidak menemukan hubungan langsung antara penggunaan deodoran dan risiko kanker payudara.

Meski begitu, memilih produk perawatan tubuh yang aman tetap menjadi langkah bijak dan lebih aman untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.


5. Mitos: Tidak Ada Riwayat Keluarga Berarti Aman dari Kanker Payudara

Fakta: Sekitar 85% wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, menurut BreastCancer.org. Faktor genetik memang berperan, tetapi gaya hidup, usia, dan lingkungan juga memengaruhi risiko seseorang.


Meskipun tidak ada riwayat keluarga dalam hal kanker payudara, tetap penting untuk menjalani pola hidup yang sehat dan pemeriksaan rutin.


6. Mitos: Kanker Payudara Selalu Mematikan

Fakta: Kanker payudara memang bisa menjadi hal ancaman serius, tetapi deteksi dini dan pengobatan yang tepat meningkatkan peluang kesembuhan. Menurut Mayo Clinic, tingkat kelangsungan hidup seseorang lima tahun untuk kanker payudara stadium awal mencapai lebih dari 90%.


Penanganan modern seperti terapi hormonal, kemoterapi, dan operasi memberikan harapan besar bagi pasien. Kuncinya adalah deteksi sejak dini dan menjaga pola hidup sehat.


7. Mitos: Operasi atau Biopsi Dapat Menyebabkan Kanker Menyebar

Fakta: Banyak yang khawatir bahwa operasi atau biopsi dapat memicu penyebaran kanker. Namun, Mayo Clinic menegaskan bahwa prosedur medis ini tidak menyebabkan kanker menyebar. Biopsi justru membantu dokter mendiagnosis dan menentukan pengobatan terbaik.


Ketakutan ini sebaiknya tidak menghalangi langkah untuk mencari penanganan medis agar bisa membantu agar pengobatan dilakukan tepat sasaran.


8. Mitos: Makanan Manis Mempercepat Pertumbuhan Kanker

Fakta: Hubungan langsung antara gula dan pertumbuhan kanker belum terbukti secara ilmiah. National Cancer Institute menjelaskan bahwa semua sel dalam tubuh membutuhkan glukosa untuk energi, tetapi konsumsi gula secara berlebihan juga lebih berisiko menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko kanker. Pola makan sehat tetap menjadi langkah utama dalam pencegahan kanker, termasuk kanker payudara.


Mitos yang beredar tentang kanker payudara sering kali menimbulkan kebingungan. Informasi yang benar berdasarkan penelitian ilmiah sangat penting untuk membantu masyarakat memahami risiko dan cara pencegahan. Deteksi dini, gaya hidup sehat, dan konsultasi dengan tenaga medis profesional adalah langkah terbaik untuk melindungi kesehatan payudara.


Dengan menyebarkan fakta yang akurat, kesadaran dan pemahaman tentang kanker payudara dapat meningkat, sehingga lebih banyak nyawa yang terselamatkan.

Post a Comment

0 Comments