Mencari Tahu Tentang Freemasonry yang Penuh Teka-Teki

Mencari Tahu Tentang Freemasonry yang Penuh Teka-Teki
Foto: Pexels

Freemasonry sering kali dikelilingi oleh aura misteri. Menurut  www.granlogia.org Sebagian orang menganggapnya sebagai organisasi rahasia dengan agenda tersembunyi, sementara yang lain melihatnya sebagai kelompok persaudaraan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kebajikan. Namun, apa sebenarnya Freemasonry? Apakah benar mereka memiliki pengaruh besar di dunia, atau semua itu hanya mitos yang berkembang dari waktu ke waktu?


Asal-Usul dan Sejarah Freemasonry

Freemasonry bukanlah organisasi yang muncul begitu saja. Jejak sejarahnya dapat ditelusuri hingga abad ke-16 atau 17 di Eropa, terutama di Inggris dan Skotlandia. Awalnya, organisasi ini terdiri dari para tukang batu (stonemason) yang bekerja dalam pembangunan gereja dan katedral. Mereka memiliki sistem keanggotaan yang ketat, di mana hanya mereka yang memiliki keterampilan tertentu yang bisa bergabung.


Namun, seiring waktu, Freemasonry berkembang dan mulai menerima anggota dari luar dunia pertukangan batu. Pada abad ke-18, organisasi ini berubah menjadi kelompok persaudaraan yang lebih berfokus pada filsafat, moralitas, dan kebajikan sosial. Lodge atau loji pertama yang terdokumentasi berdiri di London pada tahun 1717, yang kemudian menjadi Grand Lodge pertama di dunia.


Struktur dan Simbolisme dalam Freemasonry

Salah satu aspek paling menarik dari Freemasonry adalah sistem simbol dan ritualnya. Anggota Freemasonry disebut sebagai Mason, dan mereka melalui beberapa tingkatan atau degree, yang secara umum terbagi menjadi tiga: Entered Apprentice (Pemula), Fellowcraft (Madya), dan Master Mason (Mason Utama).


Simbol yang paling dikenal dalam Freemasonry adalah jangka dan penggaris siku (square and compass), yang melambangkan keseimbangan antara akal dan moralitas. Ada pula simbol lain seperti Mata yang Melihat Segalanya (All-Seeing Eye), yang sering dikaitkan dengan kebijaksanaan dan pengawasan Tuhan, serta pilar-pilar kuil Salomo yang melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan.


Apa yang Dilakukan Anggota Freemasonry?

Berbeda dengan anggapan umum, Freemasonry bukanlah organisasi politik atau agama. Meskipun banyak anggotanya berasal dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti George Washington, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Winston Churchill, mereka tidak memiliki agenda politik tertentu.


Pada dasarnya, Freemasonry adalah komunitas persaudaraan yang berfokus pada pengembangan diri, amal, dan kebajikan sosial. Banyak loji Freemason yang aktif dalam kegiatan filantropi, seperti mendirikan rumah sakit, memberikan beasiswa, dan membantu masyarakat yang membutuhkan.


Misteri dan Teori Konspirasi

Tidak bisa dipungkiri, Freemasonry kerap menjadi bahan spekulasi dan teori konspirasi. Beberapa orang percaya bahwa mereka mengendalikan pemerintahan dunia secara rahasia atau memiliki agenda tersembunyi. Film dan buku sering menggambarkan Freemasonry sebagai kelompok elit dengan kekuatan di balik layar, seperti yang terlihat dalam novel The Da Vinci Code atau film National Treasure.


Namun, hingga kini, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa Freemasonry memiliki kekuatan global seperti yang sering diklaim. Banyak anggota Freemason sendiri yang menekankan bahwa organisasi mereka hanyalah komunitas sosial dengan nilai-nilai etika yang tinggi.


Freemasonry tetap menjadi subjek yang menarik untuk ditelusuri. Apakah mereka benar-benar hanya sebuah kelompok persaudaraan dengan tradisi panjang, atau ada sesuatu yang lebih dalam yang belum terungkap? Yang jelas, Freemasonry bukanlah sekadar mitos atau legenda urban, melainkan organisasi nyata dengan sejarah yang panjang dan nilai-nilai yang telah bertahan selama berabad-abad.


Post a Comment

0 Comments